Rabu, 07 Maret 2018

Pilgub Jateng 2018, Kades Dawung, Sragen, Aris Sudaryanto, diperiksa Panwaslu terkait pencantuman namanya dalam Timses Dirman-Said.

Pilgub Jateng 2018, Kades Dawung, Sragen, Aris Sudaryanto, diperiksa Panwaslu terkait pencantuman namanya dalam Timses Dirman-Said.

Kepala Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, Aris Sudaryanto, dipanggil Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sragen lantaran namanya tercantum dalam daftar tim sukses calon gubernur-calon wakil gubernur Sudirman Said-Ida Fauziyah (Dirman-Ida).
Di sisi lain, Aris menyatakan sudah mengundurkan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelum mencalonkan diri dalam pemilihan kepala desa (pilkades) Dawung pada 2016 lalu. Kades Dawung itu dimintai keterangan oleh Ketua Panwaslu Sragen Heru Cahyono di ruang kerjanya, Rabu (7/3/2018) siang.

Hari ini, kami memang meminta klarifikasi terhadap Kades Dawung karena namanya terindikasi masuk dalam daftar tim sukses pasangan Dirman-Ida. Sesuai regulasi pemilu, seorang kades dilarang terlibat dalam aktivitas politik. Terdapat setidaknya 
ada 19 pertanyaan yang diajukan.

Panwaslu belum mengambil kesimpulan atas hasil klarifikasi itu. Ketua Panwaslu Sragen Heru Cahyono akan berkoordinasi dengan anggota Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), terutama dari Polres Sragen terlebih dahulu. Heru menyampaikan kasus tersebut mengarah pada pelanggaran ketentuan pada Pasal 71 UU No. 10/2016.

Sementara itu, Kades Dawung Aris Sudaryanto seusai klarifikasi mengaku pernah menjadi tim sukses pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015 lalu. Kemudian, Aris mengundurkan diri dari PKS Sragen karena ikut seleksi pilkades Dawung pada 2016.

Terpisah, Ketua DPD PKS Sragen Idris Burhanudin menyatakan Aris Sudaryanto memang jauh sebelum Pilkades 2016 sudah mengundurkan diri dari PKS. Dia menjelaskan sebelumnya saat musyawarah cabang, Aris Sudaryanto terpilih menjadi ketua DPC Jenar. Hasil muscab itu dikirim ke DPW PKS Jateng.

“Setelah Mas Aris mengundurkan diri dari parpol karena maju pilkades, kami menunjuk penggantinya yang namanya kebetulan sama, yakni Aris dari Japoh. Tiba-tiba muncul daftar tim kampanye pilgub. Tim di tingkat DPW memasukan nama hasil Muscab itu jadi tim sukses padahal sudah mengundurkan diri. Kami juga tidak dimintai konfirmasi terlebih dulu,” ujarnya.

Idris menindaklanjuti dengan berkomunikasi dengan DPW PKS Jateng supaya nama Aris Sudaryanto dihilangkan dari daftar tim sukses dan diganti dengan nama Aris Budi Santosa yang juga Ketua DPC PKS Jenar. “Jadi Aris Sudaryanto itu tidak ada sangkut pautnya dengan pilgub,” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar